Berislam dengan Baik

Oleh Ustadz Jameel (@BangJameel)

Sebagaimana kita yakini bersama, Allah ‘azza wajalla sangatlah objektif dalam memandang hamba-Nya. Dia tidak memandang orang biasakah kita atau darah-birukah kita, bahkan tidak memandang bentuk rupa kita. Yang dipandang hanyalah kualitas keimanan dan ketulusan amal sholeh kita, yang dilihat hanyalah ketakwaan kita kepada-Nya.

Dalam kitab Shahih Muslim, Bab Tahriimu zhulmil muslim, wa khudzlihi wahtiqoorihi, juz 8 hal 11, diriwayatkan dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW berwasiat:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ ». وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ إِلَى صَدْرِهِ

“Sungguh, Allah tidak melihat badanmu dan tidak juga bentuk rupamu, tapi yang Dia lihat adalah hatimu” (kemudian Nabi SAW menunjuk ke dadanya).

Hadits lain dalam Shahih Muslim yang juga diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

“Sungguh, Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan hartamu, tetapi Dia melihat hati dan amal ibadahmu.”

Baca selanjutnya