Mantan Model Ibrahim Hernandez Berkeinginan Membangun Masjid di Spanyol

Nama Muhammad Ibrahim Hernandez akhir-akhir ini ramai dibicarakan di media sosial dan beberapa Negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia dan Negara tetangga Malaysia. Pria yang akrab disapa Ibrahim ini mengawali karir menjadi seorang model ternama. Namum saat ini ia menjadi kesibukan sebagai seorang pendakwah di Seville, Spanyol. Kini ia sedang melakukan perjalanan berkeliling ke berbagai Negara dan dan salah satunya Indonesia.

Kedatangan Ibrahim dan dua orang temannya, Muhsin Sierra dan Umar Molinero, ke Indonesia mendapatkan respon yang positif. Sebagai penyelenggara Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI), pada Rabu (10/2) sekitar pukul 08.00 WIB bertempat di Auditorium KKI FEB UI, memberikan kesempatan Ibrahim Hernandez, Muhsin Sierra, dan Umar Molinero, untuk memberikan kuliah umum sebagai pakar tamu kajian Islam dihadapan mahasiswa UI. Ibrahin Hernandez yang saat ini menjabat sebagai Vice President Seville Mosque Foundation.

Ibrahim menceritakan kondisi muslim di Spanyol, menceritakan mengenai orangtuanya, suasana Muslim Spanyol saat ini, tentang kehidupan beragama, sholat berjamah, dan kelompok-kelompok pengajian yang sebenarnya sungguh luar biasa dan tak terekspos oleh banyak orang.

“Pada tahun 1970-an Islam belum begitu berkembang seperti saat ini. Setelah meninggalnya Jenderal Franco Spanyol menjadi Negara dengan penganut nasrani yang taat. Kemudian setelah runtuhnya dominasi geraja maka Spanyol menjadi Negara sekuler. Posisi Spanyol yang menjadi Negara sekuler dimanfaatkan oleh imigran yang datang untuk beribadah sesuai keyakinan yang dianut. Salah satunya orangtua saya yang menjadi mualaf pada tahun 1980-an, jadi saya udah Muslim sejak dilahirkan, begitu juga dengan saudara perempuan dan laki-laki saya. Kami merupakan generasi kedua Islam, kami tumbuh bersama para imigran asal Aljazair, Somalia, dan Maroko. Oleh karena itu perlu adanya pusat studi untuk kembali mengembangkan kejayaan Islam disana,” jelasnya dengan panjang lebar.

Kedatangan Ibrahim Hernandez ke Indonesia mempunyai misi utama untuk menggalangan dana untuk pembangunan masjid baru dan menjadi pusat kebudayaan Islam bagi sekitar 25.000 kaum Muslim di Seville, Spanyol. “Ide untuk membangun masjid di Sevilla pertama kali muncul pada tahun 2004. Namun baru pada tahun 2014, saya bersama komunitas muslim yang ada di selatan Spanyol mulai siap berupaya mengumpulkan dana pembangunan masjid,” tuturnya.

Sebelumnya telah ada sebuah masjid besar di Seville, namun telah dipugar dan diganti menjadi sebuah bangunan gereja, lonceng besar kini menghiasi bagian yang dulunya menara masjid. Sejak saat itulah, Ibrahim bersama tim dari the Seville Mosque Foundation bertekad untuk membuat masjid baru dan pusat kebudayaan Islam yang berfungsi sepenuhnya untuk kaum Muslim. Untuk proyek inilah, Ibrahim berkeliling ke beberapa Negara untuk memberikan kabar baik sekaligus meminta dukungan pada umat Muslim dunia.

Sekitar 150 hadirin yang memenuhi Auditorium KKI FEB UI yang sebagian besar merupakan mahasiswi menghadiri dan mengikuti kuliah bertema “History of Islamic Civilization and Islam in Andalusia”. Mereka yang menghadiri dengan seksama dan antusias mendengarkan penjelasan Ibrahim tentang perkembangan Islam di Spanyol.

Kehadiran mantan model ini yang pernah 9 tahun menjalani karir sebagai model di Afrika Selatan ini juga tidak dilewatkan oleh mahasiswa dari beberapa fakultas lainnya dan beberapa dosen. Bahkan ruang auditorium tampak dipenuhi peserta, beberapa bahkan harus rela tidak mendapatkan tempat duduk. Namun hal tersebut tidak mengurangi antusiasme mereka untuk mengikuti kuliah tamu kali ini.

“Ini acara kuliah tamu, jadi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ada mata kuliah mengenai sejarah peradaban dan pemikiran dan ekonomi Islam. Dari pihak kami memang selalu mengundang dosen tamu dari luar negeri untuk mengisi waktu-waktu tertentu, ini merupakan bagian dari perkuliahan. Dilihat animo berlangsungnya acara sangat besar jadi kami mengundang siapa saja yang mau menghadiri kuliah tamu ini,” tutur Banu Muhammad sebagai ketua Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah.
Penulis: ratna putri