Sedekah, Satu dari Enam Kunci Sukses Pengusaha Sally Giovany

 

 

Pengusaha muda Sally Giovany (27), pemegang Rekor Muri 2013 dan 2014, kategori “Pemilik Toko Batik Terluas (Pusat Grosir Batik Trusmi) pada usia termuda, yaitu 22 tahun, percaya bahwa janji dan kuasa Allah tak ada batasnya. Kalimat itu yang kini selalu menyertai hati dan langkahnya.

Karena keterdesakan hidupnya, Sally terpaksa berdagang sejak remaja. Selepas dari bangku SMA, ia berjualan kain batik dengan berjalan kaki. Sampai akhirnya beberapa tahun kemudian usahanya berbuah manis.

Saat itu dia belum mengenal Allah dan jauh dari Al Quran. Ia juga selalu lelah dan mengkhawatirkan materi terus-menerus. Tapi, setelah hijrah, ia menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan tidak ada lagi kekhawatirannya akan materi.

Apa kunci terpenting dalam bisnisnya?

Kunci terpenting dalam bisnisnya adalah rajin bersedekah. Keluarga Sally rutin mengalokasikan dana sosial untuk anak yatim dan kaum jompo. Perusahaannya juga rutin berbagi paket sembako tiap akhir bulan kepada masyarakat yang kurang mampu di wilayah sekitar Batik Trusmi.

Terinspirasi oleh Ustadz Yusuf Mansur dan Mas Jody, pada September 2014 Sally berniat mendirikan Rumah Tahfidz. Keinginan itu pun, diawali dengan bersinergi bersama PPPA Daarul Qur’an. Bukan hanya satu rumah tahfidz yang dibangun, melainkan tujuh. Alhamdulillah, kini ia telah mendirikan delapan rumah tahfidz yang tersebar di Cirebon dan Kuningan. Mendorong mencetak generasi pemimpin yang Qur’ani memang menjadi visinya saat ini.

Sally pun mendapatkan dukungan dari suaminya, Ibnu Riyanto. Ibnu bangga dan bersyukur atas kiprah yang diraih istrinya. Ia pun berpesan kepada istrinya dan para santri tahfidz agar tidak berhenti sebatas menghafal Quran. “Santri Tahfidz juga harus dibekali life skill Al Quran membumi,” katanya sebagaimana dikutip dari PPPA Daarul Quran.

 

Sumber: Daarul Qur’an